Rabu, 10 Desember 2014
Overview Port Health Office of Dumai as vector controller
Port Health Office (PHO Dumai) attempts to keep the incidence of vector
born disease is low in the buffer and the perimeter area of Dumai Port. PHO
Dumai continuing work based on data and evidence found in a sustainable manner
to achieve the goal of preventing disease transmission as vectors.
What is a Vectors?
Vectors are insects and other arthropods that can play a role in disease
transmission. Five main vector in Dumai port and the disease are:
1.Mosquitoes can transmit dengue fever and dengue,
chikungunya, malaria, Japanese encephalitis and filariasis.
2.Fleas can transmit
disease Pes.
3.Rodent Infectious Rodent Rat
Bite Fever, leptospirosis and murine typhus.
4.Cockroaches can transmit cholera and penyakir due to
food.
5.Flies can transmit the disease cholera, typhoid and
paratyphoid, salmonellosis, dysentery.
PHO Dumai observed population activity vectors and vector cases of
illness due to an ongoing basis. This gives a good understanding of the PHO
more about the pattern of disease transmission and places that allow into place
so that the development of vector control measures is easier to do.
PHO Dumai perform vector control not only the buffer area and the
perimeter but also perform checks on conveyances and goods memunginkan be a
live vector.
Senin, 08 Desember 2014
Tips Kesehatan Dalam Melakukan Perjalanan
Akhir tahun, waktu
liburan sudah dekat; Tentu banyak teman yang akan melaukan perjalanan. Sebelum
melakukan perjalanan, persiapkan diri anda untuk tetap sehat sebelum dan
sesudah perjlanan. Untuk selengkapnya, silahkan baca artikel dibawah ini.
Di era globalisasi,
perjalanan antar daerah bahkan negara dapat ditempuh dengan waktu singkat.
Tidak mengherankan, Traveller sekarang tidak hanya untuk berwisata, bisnis,
ibadah, study dan lain sebagainya. Sebelum melakukan perjalanan, tentu kesehatan
kita harus prima bahkan setelah melakukan perjalanan kita harus tetap dalam
kondisi sehat tanpa penyakit apapun.
Penyakit dapat datang
kapanpun dan dimana saja, termasuk ketika kita sedang dalam perjalanan. Baik
perjalanan didalam negeri ataupun luar negeri, semua mempunyai risiko untuk
mengalami gangguan kesehatan. Untuk penyakit menular, risiko lebih besar
mungkin terjadi jika kita mengunjungi daerah wabah atau endemis kasus penyakit
tertentu. Misalnya Malaria didaerah Timur Indonesia, Mers-Cov dan meningitis di
timur tengah merupakan penyakit yang sedang menyebar disana atau Ebola yang
sedang mewabah di Afrika.
Lalu lintas orang,
barang dan alat angkut antar daerah bahkan negara yang dapat dilakukan dalam
waktu singkat. Hal tersebut meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan,
tanpa disadari orang-orang dari daerah tertentu, barang-barang, bahkan alata
angkut menjadi ancaman yang berbahaya bagi kesehatan.
Kesehatan teramat
penting dari pada hanya sekedar berwisata atau bisnis yang dapat dilakukan
kapanpun. Kesehatan anda bukan sebuah keberuntungan, jangan pertaruhkan
kesehatan karena “nasib” yang mujur, apalagi berspekulasi. Jangan salahkan
siapapun ketika pulang liburan membawa penyakit untuk keluarga atau lingkungan
anda.
Tentu berbagai gangguan
kesehatan yang mengancam bukan menjadi kendala bagi anda yang ingin melakukan
perjalanan. Berbagai risiko tersebut dapat dicegah jika anda lebih care dan tidak berspekulasi dengan kemujuran anda
dalam melakukan kesehatan.
Untuk itu dianjurkan
bagi traveller mengetahui upaya
pencegahan gangguan kesehatan sebelum melakukan perjalanan. Upaya tersebut apat
dilakukan dengan :
- Personal Hygiene yang baik. Personal hygiene atau kebersihan pribadi merupakan tindakan untuk memelihara kebersihan sehingga kondisi fisik dan psikologis sseseorang dalam keadaan sehat. Kulit yang terawat, mandi dengan bersih, kebersihan mulut, perawatan mata, hidung dan telinga, perawatan rambut, perawatan kaki dan kuku merupakan bagian-bagian dari personal hygiene.
- Membawa persediaan obat-obatan. “Sedia payung
sebelum hujan”, begitu peribahasnaya. Persediaan obat-obatan sebelum
melakukan perjalanan sangat dianjurkan.
Kita tidak tahu kapan kita kan sakit,
selain itu memiliki persedian obat-obatan tentu akan menghemat biaya kita dalam
melakukan perjalanan jika suatu saat kita membutuhkan obat.
- Menginap di penginapan dengan sanitasi yang baik. Ketika melakukan
perjalanan, memilih tempat yang murah dan mudah diakses merupkan hal yang
penting. Tidak kalah penting juga anda memilih penginapan yang sanitasinya
baik. Tentu anda tidak ingin tidur dikasur yang terlihat bersih namun terdaoat
kutu disekitar kasur anda. Air yang tidak sehat, keberadaan seranggga, Air Circullation yang tidak bersih juga menjadi sarang
penyakit.
- Makanan yang sehat. Tidak semua
orang selera dengan menu masakan yang ada didaerah yang kita tuju. Selain menu,
kebesihan makanan juga menjadi hal yang harus diiingat ketika melakukan
perjlanan. entu sangat menjengkelkan ketika anda harus sakit perut atau keracunan makanan ketika melakukan perjalanan. Makanan tidak matang, dibuat dari bahan yang tidak sehat, wadah
makanan yang tidak saniter serta tempat dan tenaga pengolah makanan yang tidak
sehat merupakan hal yang harus anda perhatikan ketika memutuskan untuk memesan
makanan.
- Vaksinasi. Tidak melihat seberapa
penting atau seberapa banyak mengeluarkan uang untuk memvaksinasi diri anda.
Ketika mengunjungi daerah atau negara yang sedang terjadi wabah penyakit
tertentu sudah sepantasnya kita untuk mencegah penyakit. Jangan pertaruhkan
kesehatan dengan melawan bahaya yang terlihat
jelas dengan menganggap tindakan pencegahan merupakan hal yang tidak
berguna.
- Sedia asuransi kesehatan. Selain sakit,
kecelakaan juga menjadi risiko bahaya ketika melakukan perjalanan. Tentu tidak
terbayangkan ketika anda mengalami kecelakaan di negeri orang dan tidak
memiliki uang yang cukup untuk biaya pengonatan. Kepemilikan asurani menjadi
senjata ampuh untuk mencegah hal tersebut.
Tips diatas bukan
menjadi penghambat untuk melakukan perjalanan. Sebelum melakukan perjalanan hendaknya
kita mengetahui secara pasti situasi daerah yang akan kita tuju, baik kemanan
ataupun situasi kesehatannya. Tentu saja perjalanan tidak akan berjalan dengan
baik ketika harus sakit dan memtuskan untuk mengakhiri perjalanan secepat
mungkin. Jangan pertaruhkan kesehatan anda dengan ketidak tahuan atau bahkan
menyepelekan kesehatn anda. Untuk itu persiapkan diri anda sebaik mungkin dan Be Smart Traveller !
Selasa, 02 Desember 2014
Pelatihan P3K Bagi Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai
Kecelakaan merupakan kejadian
yang tidak dapat diperkirakan kapan dan dimana terjadinya, namun kecelakaan
dapat di kendalikan dengan hirarki pengendalian bahaya, yaitu meminimalisir,
mengganti sumber bahaya, administrasi dan pengggunaan alat pelindung diri. Kita
sering kali berada dalam situasi dimana terjadi
korban kecelakaan, kemampuan kita sebagai penolong sangat menentukan
nyawa serta seberapa parah akibat kecelakaa yang diterima korban.
Tempat kerja merupakan salah satu dari sumber kecelakaan yang sering terjadi. Berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga
Kerja & Transmigrasi RI No.PER15/MEN/VII/2008 tentang Perrtolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja pada Bab 2, pasal 3 ayat 1 & 2
sebagaimana ayat 1 yang berbunyi : “petugas P3K di tempat kerja sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 harus memliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari
kepala instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenaga kerjaan” dan ayat 2
yang berbunyi “untuk mendapatkan lisensi sebagaimana dimaksud pad ayat 1 harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Bekerja pada tempat kerja yang bersangkutan
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K dan
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dibidang P3K ditempat kerja yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Dumai merupakan instansi pemerintah yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya beresiko mengalami kecelakaan. Selain itu, dalam fungsi pelayanan
kesehatan yang ada, petugas kantor kesehatan pelabuhan sering dihadapkan dengan
situasi-situasi kecelakaan seperti penanganan korban kapal tenggelam, korban
patah tulang, korban keracunan dan jenis kecelakaan lainnya.
Dalam upaya mewujudkan pelayanan
yang prima, kompetensi sumber daya manusia yang tersedia harus mempunyai
kemampuan yang cukup, berpengalaman serta ‘update’ pengetahuannya yang
berhubungan dengan penanganan kecelakaan tersebut. Untuk mendukung hal
tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Dumai bekerja sama dengan PT. OSH Indonesia mengadakan
pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pada pelatihan ini, peserta
dibekali materi peraturan perundangan yang berkaitan dengan P3K, dasar P3K,
anatomi dan faal tubuh, bahaya dan penanganan terhadap sengatan panas,
keracunan,papran bahan kimia dan kejang, gangguan lokal (luka, perdarahan, luka
bakar, patah tulang) dan tindakan pertolongannya, gangguan kesadaran dan
tindakan pertolongannya, gangguan pernafasan serta tindakan pertolongannya dan
evakuasi korban. Selain materi, dalam pelatihan ini juga dilakukan praktek
sesuai dengan situasi yang ditentukan dengan harapan peseerta lebih mampu
melakukan pertolongan sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah melakukan training ini,
diharapkan petugas kantor kesehatakn pelabuhan kelas III Dumai akan memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam P3K serta mampu mengembangkan sistem penaganan
P3K dalam pelaksanaan kerja nantinya.
Rabu, 26 November 2014
Basic Sea Survival Training Bagi Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai
Kespel Dumai-Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Dumai merupakan salah satu instansi
pemerintah yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berhkaitan dengan laut
dan udara. Pekerjaan tersebut dapat berupa pemeriksaan kapal dalam
kekarantinaan serta pemeriksaan sanitasi kapal yang pekerjaanya dapat dilakukan
di tengah laut pada saat kapal berlabuh atau dipinggir sungai ketika kapal
bersandar.
Kecelakaan dapat terjadi kapan dan dimana saja tanpa terkecuali dapat terjadi di Laut. Laut yang bukan merupakan habitat manusia memliki karakteristik yang harus dipahami manusia. Berbagai resiko yang mungkin terjadi dilaut beupa Man Over Boat (orang jatuh kelaut), Platform collapse (anjungan runtuh), kebakaran, kapal tenggelam dan kecelakaan saat transfer pekerja dari jetty ke boat.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta meminimalir resiko yang terjadi pada petugas KKP, maka perlu peningkatan kemampuan petugas dalam situasi berbahaya tersebut, salah satunya adalah Basic Sea Survival (kemampuan keselamatan dan bertahan di air). Basic Sea Survival(BSE)merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang ketika menghadapai situasi/kecelakaan di perairan sehingga pada kondisi tertentu seseorang harus berjuang dan bertahan.
Kemampuan yang dimiliki seseroang setelah melakukan pelatihan BSE adalah mampu mengenal dan menggunakan peralatan survival dan teknik survive, penggunaan liferaft dan teknik manajamen dalam liferaft, survival diperairan dingin dan iklim tropis, mampu melompat ke air dengan aman dari ketinggian, berenang dan menarik korban dengan life jacket dan memanjat liferaft dan cargonet.
Dalam upaya peningkatan kemampuan petugas dalam pelaksanaan tugas fungsinya, petugas KKP Dumai melaksanakan pelatihan BSE. Dalam kegiatan ini bertindak sebagai pelatih adalag PT.OSH Indonesia. kegiatan ini berlanagsung selama dua hari di gedung dan GOR pertamina Simprug. Selain pemaparan materi, demo dan praktek langsung situasi dilaut dilakukan lebih memberi kepercayaan diri dan kemampuan petugas dalam situasi yang sebenarnya.
Minggu, 21 September 2014
Sosialisasi Tata Naskah Dinas Dan Pisah Sambut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai
KESPELDUMAI, - Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Dumai telah melaksanakan Sosialisasi Tata Naskah Dinas di
Hotel Grand Zuri, Dumai. dr.H.Muhammad Budi Hidayat selaku Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru bertindak sebagai narasumber dalam acara
ini. Dalam penyampaiannya, narasumber memberikan arahan kepada pegawai KKP
Kelas III Dumai untuk dapat bekerja sesuai prosedur dan bekerja dengan Tata
naskah dinas yang dibawahi oleh Sub Bagian Tata Usaha sehingga proses
administrasi dapat berjalan dengan baik.
Pisah Sambut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Dumai |
Dalam kegiatan yang sama juga
dilaksanakan pisah sambut Kepala KKP
Kelas III Dumai dari H.Efrizon, SKM yang menggantikan Kostan Sidauruk, S.Si
yang kini menduduki jabatan baru sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Tembilahan. Turut hadir dalam acara ini adalah para Eselon IV beserta
Staf dari KKP Kelas II Pekanbaru dan Kelas III Tembilahan.
Bapak Kostan Sidauruk, S.Si dalam
sambutannya mengucapkan terimakasih atas kerja sama dan bantuannya selama
melaksanakan tugas di KKP Kelas III Dumai, pencapaian yang telah diraih
hendaknya ditingkatkan sehingga Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat lebih
menunjukkan eksistensinya. Sementara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Dumai yang baru, H.Efrizon, SKM mangatakan siap menjalankan tugas barunya
dan meminta seluruh Pegawai dilingkungan KKP Kelas III Dumai dapat bekerja sama
dengan baik nantinya. Diakhir sambutannya, H.Efrizon berkeinginan untuk
menjadikan KKP Kelas III Dumai menjadi yang terbaik di daratan Riau nantinya.
Sebelum berkahirnya acara, dilakukan
juga penyerahan cendramata dari seluruh Pegawai KKP Kelas III Dumai kepada
Bapak Kostan Sidauruk, S.Si. penyerahan ini diwakili oleh Firman SKM, M.Kl.
Hari Perhubungan Nasional Kota Dumai Tahun 2014
KESPELDUMAI,-
Pemerintah Kota
Dumai memperingati Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) dipusatkan di halaman
eks. kantor Walikota Dumai, Jala HR Soebrantas, Kecamatan Dumai Timur. Wakil
Wali Kota Dumai, Agus Widayat bertindak sebagai pemimpin upacara. Dalam
pidatonya, Wakil Walikota Dumai Agus Widayat mengajak segenap insan perhubungan
agar dapat terus memantapkan komitmennya untuk bekerja lebih keras dan cerdas
dalam melaksanakan program-programnya. Saat ini permasalahan yang dihadapi oleh
sektor transportasi semakin kompleks. Aksesibilitas, keterjangkauan,
transportasi massal, kelanjutan reformasi transportasi dan kepastian regulasi
dalam penyelenggaraan transportasi menjadi isu yang harus segera diselesaikan,
Rabu (17/9/14).
Tema
dalam kegiatan tahun ini adalah melalui peringatan HARHUBNAS Kita Tingkatkan
Pembangunan Sektor Transportasi Menuju Indonesia Yang Semakin Maju dan
Sejahtera. Tahun 2014 ini, Pemerintah Kota Dumai kembali menerima penghargaan
Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan EE Mangindaan di Jakarta.
Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya diterima oleh Kota Dumai untuk
bidang Pengelolaan Lalu Lintas. Penyerah penghargaan ini diwakili oleh Assisten II Bagian Pembangunan
Syamsudin didampingi Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Marjohan, di
Jakarta Kamis (11/9/14).
KKP Kelas III Dumai dalam Peringatan HARHUBNAS 2014 |
Penghargaan Wahana Tata Nugraha
(WTN) merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada
kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Penghargaan
dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota
kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan
publik dan ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya.
Dalam peringatan HARHUBNAS ini, Tim
Kantor Kesehatan Pelabuhan ikut hadir dalam Pleton gabungan dari instansi Bea
dan Cukai, Imigrasi dan Karantina. Selain itu, tim Kantor Kesehatan Pelabuhan
menjadi Tim Kesehatan pada kegiatan ini dengan penyediaan tenaga Medis dan
Ambulance. Hingga berakhirnya kegiatan, tidak terdapat korban sakit dan jatuh
pingsan.
Minggu, 14 September 2014
Kapal Pesiar dan Perlindungan Perairan dari Pencemaran
Kapal Pesiar
adalah kapal yang dipakai untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal
pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan diatas kapal yang dilengkapi
fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Lama pelayaran
pesiar bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan
tidak kembali kepelabuhan asal keberangkatan.
Garbage Compactor di Kapal |
Dalam
pelayarannya, kapal pesiar menghasilkan banyak limbah seperti minyak, bahan
kimia, plastik, limbah kotoran dan lainnya. Limbah yang mengapung dalam waktu
tertentu terdampar ke pantai. Pembuangan limbah yang berasal dari kapal ini
telah diatur dalam undang-undang atau hukum dan peraturan di tiap-tiap negara
bahkan seluruh dunia. Dengan adanya peraturan tersebut, pelaut tidak dapat
membuang limbahnya sembarangan diperairan.
Functional Sections Health And Medical Provide AEP Functionality
The Health and Medical function addresses the
activities associated with the provision of emergency health and medical
services at the airport. For the purposes of this section, health and medical
include emergency medical service (EMS), public health, environmental health,
mental health, and mortuary services. Related activities include:
- Treatment, transport, and evacuation of the injured
- Removal of the dead; and disease control activities related to sanitation
- Prevention of contamination of water and food supplies during response operations during and after an emergency
- Depending on the needs and resources of a particular airport, consideration may be given to the preparation of separate sections for these functions
Situation and Assumptions. This section provides an overview and general
assessment of the Health and medical capabilities of the airport to support
emergency situations. Since most airports cannot sustain on-airport deliberate
health and medical capabilities, this section should describe the capabilities
of the surrounding communities it serves. This section should focus on:
- The airport’s capability to provide medical care, treatment, and transportation.
- The overall support to victims, response personnel, and the general public during the emergency response and recovery phases.
- Limitations or situations which may limit health and medical support. For example, those airports located in more remote areas may have limited medical/hospital support. Any such limitations should be discussed in this section.
- Assumptions may include:
- Maximum coordination and efficient use of off-airport medical resources will be required since this section addresses primarily large scale emergency and disaster events that would involve sufficient casualties and/or fatalities which may overwhelm local medical, health, and mortuary services capabilities.
Amdal Lalu Lintas
Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Lalu Lintas atau yang sering disingkat AMDALLALIN biasa digunakan
untuk menentukan dampak yang mungkin terjadi dari kegiatan usaha yang
berhubungan dengan lalu lintas. Amdallalin biasa digunakan pada perusahaan
Ekspedisi, pembangunan yang berhubungan dengan jalan raya, pembukaan kawasan
perumahan atau kota. Berikut contoh studi kasus Amdallalin untuk jalan raya
setelah adanya pembangunan perumahan.
Pembangunan perumahan berkaitan erat dengan kinerja lalu lintas di
jaringan jalan sekitarnya. Hal ini terjadi disebabkan oleh pergerakan arus lalu
lintas keluar masuk perumahan tersebut. Mobilitas penghuni perumahan tesebut
akan berpengaruh pada tingkat pelayanan jaringan jalan sekitarnya (Level of
service/LOS), maka perlu untuk dilakukan analisa dampak lalu lintas (AMDALALIN)
pembangunan kawasan upaya peyeimbangan volume lalu lintas dengan kapasitas
jalan, agar tidak terjadi penurunan LOS. Dari hasil analisa kondisi lalu lintas
setelah adanya pembangunan perumahan Spring Tomorrow, bahwa pada waktu pagi
hari nilai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,396 sedangkan pada siang hari
sebesar 0,290 dan pada sore hari mempunyai Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,482
yang berarti bahwa tingkat kepadatan arus lalu lintas terjadi pada sore hari
dengan tingkat kejenuhan sebesar 0,482 Dengan hasil analisis tersebut, bahwa
nilai derajat kejenuhan yang terjadi pada 5 tahun mendatang ternyata masih
dibawah nilai derajat kejenuhan yang disarankan yaitu dibawah 0,80, kondisi
jalan setelah terjadinya pembangunan perumahan bahwa jalan menunjukkan tingkat
kepadatan yang sedang atau menunjukkan karakteristik tingkat pelayanan C. Dari
hasil analisa perhitungan kinerja persimpangan setelah pembangunan menunjukkan
bahwa Derajat Kejenuhan simpang tak bersinyal mempunyai nilai tingkat kejenuhan
diatas angka 1 dengan tingkat pelayanan lalu lintas (LOS) F pada kondisi
sekarang (Tahun 2010). Sedangkan untuk jangka waktu 5 tahun yang akan datang
(Tahun 2015) menunjukkan nilai tingkat kejenuhan diatas angka 1 yang artinya
jaug diatas tingkat derajat kejenuhan yang disarankan yaitu 0,80 dan dengan
tingkat pelayanan lalu lintas (LOS) D, yang berarti bahwa kapasitas
persimpangan jalan tidak dapat menampung pertumbuhan lalu lintas yang akan
terjadi tetapi arus lalu lintas mendekati tidak stabil dan kecepatan kendaraan masih
bisa dikendalikan.
Referensi : Oleh Sri Utami Seyowati dalam Studi Kasus Pembangunan
Perumahan Spring of Tomorrow Sidoarjo Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Dan
Persimpangan pada Jurnal NEUTRON,
VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 16 - 27
Minggu, 07 September 2014
Airport Emergency Plan
“ telah terjadi kecelakaa pesawat saat melakukan pendaraan di Bandara X. Terlihat timbulan api yang berasal dari pesawat dan terdapat korban luka dan meninggal”
Berikut ilustrasi kejadian kecelakaan pesawat yang terjadi saat pesawat di Bandara X akan
melakukan pendaratan. Kejadian tersebut merupakan salah satu poin dalam penanggulangan keadaaan darurat di bandara (Airport Emergency Plan). Keadaan darurat yang dimaksud dalam AEP adalah (Peraturan Dirjenhub udara KP.378 tahun 2011) :
- Keadaan darurat melibatkan pesawat udara meliputi kecelakaan pesawat di bandar udara, kecelakaan pesawat disekitar bandar udara 5 NM (± 8 km), keadaan darurat dengan pesawat udara sedang terbang, gangguan tindakan melawan hukum terhadap pesawat udara, ancaman bom terhadap pesawat udara, keadan darurat saat pesawat didarat, siaga ditempat dan siaga cuaca.
- Keadaan darurat tanpa melibatkan pesawat udara meliputi ancaman bom yang melibatkan gedung di bandar udara dan kebakaran gedung dibandar udara.
Dokumen
AEP (Airport Emergency Plan) merupakan salah satu dokumen wajib yang harus
dimiliki bandara sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 24
Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil
Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar Udara. Dokumen
ini menjadi pegangan untuk penaggulangan keadaan darurat baik didalam maupun
diluar kawasan bandar udara radisus 5 mile / 8 km. Rencana
AEP ini juga tertuang dalam pasal 219 ayat 4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009
yang berbunyi bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kinerja
fasilitas, prosedur, dan personel, Unit penyelenggara bandar udara atau badan
usaha bandar udara wajib melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat
secara berkala dan Pasal 345 menyebutkan bahwa Unit penyelenggara bandar udara
dan badan usaha bandar udara wajib membuat program penanggulangan keadaan
darurat. Ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International
Civil Aviation Organization/ICAO), pada Annex 14 tentang Aerodromes Chapter 9.1
menyebutkan bahwa setiap bandar udara wajib membuat dan memiliki dokumen
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Plan Doc.).
Dalam pelaksanaanya, Tim AEP ini tergabung dalam Anggota Komite
Penanggulangan Keadaan
Darurat, beberapa unit instansi yang tergabung
diantaranya seperti : Kepolisian dan TNI setempat CIQ, Kantor Pelabuhan, Dinas
Pemadam Kebakaranl dan Kabupaten, Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan,
BASARNAS, Rumah Sakit Daerah Maupun Swasta serta beberapa pihak lainnya.
Sabtu, 30 Agustus 2014
Anda Calon Jamaah Haji ? 5 hal yang harus diketahui untuk tetap sehat selama beribadah
Musim haji telah
tiba, sebentar lagi Calon Jemaah Haji Indonesia akan berangkat
ketanah suci. Disana jemaah akan melaksanakan ibadah lebih kurang selama empat
puluh hari. Dalam pelaksanaanya, Jemaah akan mengalami tantangan perubahan
iklim seperti cuaca yang sangat panas dan rendahnya kelembaban. Keadaan tersebut
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan sebagai berikut :
- Heat Stroke atau cedera panas disebabkan karena suhu panas yang tinggi serta aktivitas yang berlebih yang meningkatkan suhu tubuh. Heat stroke berawal dari terjadinya heat cramp dimana terjadi karena paparan suhu yang sangat tingggi, lalu diikuti dengan het exhaustion atau kelelahan akibat kenaikan suhu tubuh. Kelelahan terjadi jika anda tidak mempedulikan gejala heat cramp seperti kepala pusing dan terasa ringan, kram otot, mual dan kulit terasa dingin.
- Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak dari pemasukan. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran bahkan meninggal dunia.
- Severe Fatique adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot manusia sehingga tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. penyebab dasar kelelahan dari individu adalah stress dan emosi, depresi, penyakit medis, gangguan tidur dan terlalu banyak makan (gizi berlebih).
Dikutip dari bisnis.com (30 agustus 2014), Menurut Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan, Calon Jamaah Haji yang hendak berangkat ketanah suci hendaknya
memperhatikan 5 hal berikut ini :
- Lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama konsumsi makanan bergizi, olah araga dan cukup istrahat.
- Cobalah adaptasi bertahap dengan berjalan di panas matahari.
- Di Arab Saudi selalu upayakan berada ditempat keteduhan dan siapkan handuk kecil basah setiap saat.
- Lebih banyak minum air putih saat di Arab Saudi.
- Saat di Arab Saudi, perbanyak makan buah yang tersedia disana.
Langganan:
Postingan (Atom)