Minggu, 25 September 2016

Label Rezeki itu Tidak Tertukar dan Sudah Ditentukan

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Ia akan mengadakan baginya jalan keluar (dari kesulitan) dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga.” (QS.65: 2-3)


Sometimes Allah breaks your spirit to save your souls.Sometimes, Allah breaks our heart to make us whole.Sometimes, Allah allows pain so we can be stronger.Sometimes, Allah sends us failure so we can be humble.Sometimes, Allah allows illness so we can take care of ourselves better.Sometimes, Allah takes everything away from us so we can learn the value of everything Allah gave us until now.Make plans but understand that Allah plans better, because Allah is the best planner of all

Apakah doamu sudah terjawab ?

Kenapa Allah tunda mimpi itu ?

Mimpi yang berganti, kenapa terjadi ?

Allah ternyata punya rencana yang lebih indah dibanding yang saya inginkan. Allah menuntun, ia tahu kapan harus menjawab doa hamba Nya. Manusia boleh berharap, berdoa seikhlas asa, tapi Allah jualah yang mengatur jalannya.

Ini ngomongin apa an sih ? sebenarnya ini hanyalah sedikit catatan refleksi, mengurai jejak kehidupan yang sudah tentu ada pengaturnya, sesuai alur iradat (Kehendak)-Nya.

Well, saya ingin berbagi mengenai proses sekolah saya, Tugas Belajar 2016 yang tidak mulus dan tidak sulit juga tentunya saat saya tahu rencana Nya. 2015, saat saya sudah realistis dengan situasi yang ada. Bagaimana tidak, kesempatan terbaik untuk sekolah saat itu harus hilang dan buyar seketika saat saya coba mulai mengetik angka-angka di portal harapan itu. “masa kerja kurang tujuh hari” begitu notifikasi yang muncul, dahi menggercut, saat sistem bekerja tanpa kompromi.

Lima jam dari ibukota provinsi, saat di Kota Industri ini tidak tersedia Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang sesuai dengan keilmuan saya, langkah saya untuk sekolah lagi semakin lemah karena sudah mutlak tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ditambah dengan kebijakan batasan umur 25 tahun dari Kemenpan RB otomatis mimpi itu buyar.

Mencoba mengingat beberapa bulan setelah mengabdi untuk Negeri ini, juga harus ikhlas saat lanjutan pendidikan saya harus dibatalkan dan tidak ada kemungkinan untuk dilanjutkan. “Prioritaskan Pekerjaan”, begitu ungkapan singkat atasan saya saat itu. Btw, sebelumnya saya sudah kuliah delapan bulan sebelum bergabung di Kementerian Kesehatan. Saat itu saya mengambil konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di salah satu PTS yang ada di Medan. Melihat kenyataan yang ada, mari menutup mimpi itu secara perlahan. Keep Fighting Till The VERY END! And Leave The Rest To Allah, The Almighty One…

Mutasi Agustus 2015
Dan akhirnya saya menerima selembar kertas itu, 18 bulan sudah saya di wilayah kerja ini dan saatnya untuk pindah ke kota lain. Mutasi kali ini mengejutkan tentunya, bekerja di dukungan manajemen, duduk sepanjang hari mengeleola kepagawaian dan aset lancar membuat basic kelimuan terabaikan. Mari menikmati proses yang ada, belajar lagi dan belajar lagi. Alhamdulillah, dalam pekerjaan, dibimbing oleh kakak-kakak yang ada, mau berbagi ilmunya dan diruangan ini saya menjadi bungsu dan satu satunya pria single -_-
Sebelum Mutasi Agustus 2015

Awal tahun 2016, mimpi itu menggoda lagi. Saya sangat sadar saat itu, melihat teman-teman yang ingin sekolah lagi dengan masa kerja yang jauh lebih lama. “maksimal dua puluh lima tahun untuk pendidikan Sarjana”, kebijakan itu muncul lagi dan jelas ini kesempatan terakhir saya. Melihat teman yang lain sudah tidak memenuhi persyaratan, saya mencoba meraih mimpi itu lagi dan Allahamdulillah pimpinan menyetujui dan mempersilahkan saya untuk melengkapi berkas persyaratan.
Bekasi Juli, 2016. Tugas terakhir sebelum kuliah


Eksekusi Mimpi Agustus 2016

Tentu ini masih awal perjuangan mimpi, ratusan ribu pendaftar dari seluruh Indonesia dengan tiga tahapan seleksi, bukan hal yang mudah, meraba kesempatan, bertarung dengan pesimistis dengan doa dan usaha terbaik kini mimpi itu sudah menjadi nyata. Allah jawab doa itu dengan cepat, jauh lebih baik dengan pengharapan yang ada. Sudah sebulan lebih tinggal di kota ini dengan rasa syukur yang berlimpah. Membangun kembali semangat dengan optimis dan mulai mempersiapkan mimpi lainnya.
Agusus 2016, PMB -PK Universitas Diponegoro
Banyak hikmah yang saya peroleh dari rencana Allah. Janganlah mengira bahwa ujian tiada menyertai sebuah kesuksesan. Karena ada kalanya kembali kita diuji dengan tantangan-tantangan yang sepertinya tak lelah berdatangan. Hingga terkadang ia menuai air mata di tengah lelah raga dan penat jiwa. Saat asa terjatuh karena sempitnya peluang yang ada. Di situlah seharusnya kita semakin menyelami makna seorang hamba. Janganlah bersedih, karena pada saat itulah Allah tengah mengajarkan betapa kecil kita di atas segala kebesaran-Nya. Allah tengah menyertai setiap derai air mata kita, mendengar pinta dan tersenyum penuh rahmat jika kita berprasangka baik atas segala ketetapan-Nya. Karena sekali lagi, Allah lah sebaik-baik perencana dibandingkan segala keinginan makhluk-Nya…

Tahukah hikmah lainnya? Allah menunda setahun mimpi saya agar saya mengenal dan bekerja dengan orang-orang baik lainnya. Mempelajari ilmu baru yang sudah pasti jauh dai zona nyaman saya. Belajar bekerja dalam tekanan dan belajar menyikapi ketidak puasan orang lain. Allah tunda agar saya kempamua financial saya cukup dulu, dan saat kuliah seperti ini dimana hak yang kita terima hanya gaji, saya harus mampu survive dalam prosesnya. Allah tunda juga jodoh saya, mungkin agar saya fokus untuk sekolah dulu  dan berharap sang khaliq sedang mempersiapkan diwaktu yang tepat.

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan mba Dewi Dur Aisyah yang saat ini sedang menyelesaikan program Doktornya di University College London. Beberapa kutipan dan tulisan saya kutip dari tulisan beliau yang sangat menginspirasi dan emosional. Perjuangan beliau begitu menginspirasi dan kuat tanpa mengenal batas, dan saya belajar sudah selayaknya perjuangan seperti itu.

Semarang, 26 september 2016 Pukul 06.00 WIB Semoga berkah dan didho Allah di umur yang baru

Wageningen, 26 September (Allah yang akan menjawabnya)