Minggu, 30 Oktober 2011

CLTS selama Praktek Belajar Lapangan (CLTS)

Apa kabar teman-teman bloger?
saya harap kita selalu dalam keadaan sehat dan selalu menjadi mahluk Allah yang bersyukur. masih jelas dalam ingatan saya, sewaktu praktek kerja lapangan (PKL) di puskesmas pematang raya kapupaten  simalungun, saya dan teman-teman kes.lingkungan berkenalan dengan bapak Gunawan Purba,beliau adalah tenaga sanitarian di puskesmas tersebut. kami berterima kasih kepada beliau yang telah memberikan ilmunya yang bermanfaat selama PKL. Saya dan teman-teman melakukan banyak kegiatan-kegiatan di desa Raya Huluan, yaitu salah satu desa percontohan yang jaraknya sekitar enam kilometer dari kota pematang raya. Di desa rayahuluan, kami (saya,teman-teman dan  pak gunawan) melakukan kegiatan CLTS disalah satu SD di desa tersebut. sebelum kegiatan kami dibimbing doleh pak Gunawan untuk mencapai hasil yang bagus dalam kegiatan CLTS.

CLTS (Community Led Total Sanitation) adalah sebuah pendekatan dalam pembangunan sanitasi pedesaan dan mulai berkembang pada tahun 2001. DI Indonesia CLTS dikenal dengan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). CLTS merupakan suatu usaha pemicuan untuk mengubah perilaku buruk masyarakat menjadi PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Dalam proses CLTS yang dilakukan adalah bagaimana masyarakat diubah paradigmanya untuk menjadi lebih baik. Mulanya kami berpikir CLTS ini sama halnya dengan promosi kesehatan yang umumnya dilakukan, CLTS mempunyai ciri khas yang memedakanya dengan kegiatan promosi kesehatan yang biasa diakukan. Kegiatan CLTSmempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kegiatan dilakukan tanpa adanya subsidi kepada masyarakat, kegiatan tidak bersifat menggurui atau memaksa, masyarakat adalah pemimpin dalam kegiatan dan totalitas masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan-perencanaan-pelaksanaan-pemanfaatan hingga pemeliharaan. Dalam kegiatan CLTS, kami kemarin bertugas sebagai fasilitator. Seorang fasilitator harus mampu bertanya dengan baik sehingga terjadi komunikasi yang efektif dalam arti masyarakat mau melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya sehinggga fasilitator mampu menganalisis masalah yang terjadi pada komunitas. pertanyaan pembantu yang dapat digunakan seperti Siapa, Kapan, Dimana, Apa, Bagaimana, Mengapa. Pertanyaan pembantu dapat membantu Anda mencari berbagai jenis informasi dan mendorong terciptanya pemahaman bersama antar anggota kelompok dengan cara yang berbeda-beda. Pertanyaan “Mengapa” merupakan pertanyaan paling intens karena menggali apa yang menjadi nilai atau keyakinan kita dan jawabannya bisa jadi sangat personal sifatnya. Meskipun sangat penting bagi anggota kelompok untuk memahami nilai-nilai dan keyakinan sesama anggotanya, kadang-kadang pertanyaan “mengapa” bisa dipandang sebagai agresif atau depensif. Sebagai seorang fasilitator, Anda harus sadar tentang kapan menggunakan pertanyaan “mengapa”. Anda masih bisa mendorong terjadinya sharing nilai atau keyakinan dengan menggunakan model segitiga untuk bertanya. Misalnya, daripada langsung bertanya, “mengapa” Anda bisa bertanya, “Apa yang mendorong Anda untuk berpendapat seperti itu? Atau “Bagaimana Anda sampai pada kesimpulan itu?”. berikut ini merupakan teknik-teknik bertanya yang dapat digunakan untuk kegiatan CLTS.

Latar Belakang
Apa yang sudah Anda persiapkan untuk ……?
Apa yang sudah pernah Anda coba selama ini?
Bisakah Anda ingat bagaimana hal itu terjadi?
Apa yang membuat Anda melakukan semua ini?
Identifikasi Masalah
Apa yang Anda lihat sebagai masalah?
Apa yang Anda lihat sebagai hambatan utama?
Apa paling membuat Anda khwatir terhadap……?
Apa yang Anda pertimbangkan sebagai kesulitan utama?
Mencari Contoh
Bisa Anda memberikan sebuah contoh?
Apa contohnya?
Seperti apa, semisal?
Bisakah Anda memberikan gambarannya?
Penggambaran (Deskripsi)
Seperti apa, coba gambarkan?
Ceritakan saya tentang hal itu?
Apa yang terjadi?
Bisa Anda ceritakan dengan bahasa Anda sendiri?
Penilaian
Bagaimana perasaan Anda tentang hal ini?
Bagaiman Anda menilai hal itu?
Apa yang membuat hal ini seperti ini?
Apa yang menurut Anda terbaiuk dari hal itu?
Klarifikasi (Meminta Kejelasan)
Bagaimana pendapat Anda jika hal ini Anda anggap tidak masuk akal?
Apa yang membuat Anda bingung, bisa dijelaskan?
Bisakah Anda jelaskan Apa yang Anda maksud dengan……………?
Apa maksudnya?
Alternatif
Apa ada kemungkinan lain?
Jika Anda memiliki pilihan Apa yang akan Anda lakukan?
Apa jawaban yang paling mungkin?
Apa yang akan terjadi jika Anda lakukan dan Anda tidak lakukan hal itu?
Explorasi (Penggalian)
Bagaimana jika Anda menjelaskan lebih lanjut hal itu?
Apa ada sisi pandang lain untuk menjelaskan hal itu?
Apa reaksi Anda terhadap hal ini?
Pendalaman
Bisa Anda ceritakan lebih lanjut?
Apalagi?
Adakah hal lain yang ingin Anda tambahkan?
Apa yang bisa Anda lakukan dalam kasus yang seperti ini?
Gagasan apa lagi yang Anda miliki?
Perencanaan
Bagaimana Anda memperbaiki situasi ini?
Apa yang Anda rencanakan untuk mengatasi hal itu?
Apa yang Anda lakukan dalam kasus yang seperti itu?
Apa rencana yang Anda butuhkan untuk melakukan hal itu?
Prediksi dan Hasil
Apa yang Anda pikirkan akan bisa berhasil?
Apa yang pasti memiliki dampak besar?
Apa yang terjadi jika hal ini dilakukan atau hal ini tidak dilakukan?
Apa alur pikir dari kegiatan ini?
Alasan
Apa alasan Anda memilih langkah ini?
Bagaimana Anda menjelaskan hal ini?
Mengapa Anda begitu yakin dengan kegiatan ini?
Kegagalan
Apa yang akan terjadi jika hal ini tidak berhasil?
Apa yang akan terjadi jika hal ini tidak bekerja?
Bagaimana hal ini bisa berbeda dengan gagasan awal?
Apa ada rencana baru?
Relasi
Bagaimana hal ini cocok dengan perencanaan Anda?
Bagaimana hal ini berpengaruh pada kerjaan Anda?
Bagimana hubungan antara dua perencanaan yang berbeda?
Evaluasi
Apakah hal ini baik, buruk atau sedang-sedang saja?
Sesuai denga ukuran Anda, apakah kegiatan berhasil?


Setelah melakukan kegiatan kurang lebih dua jam di salah satu SD di desa Raya Huluan, kami memperoleh informasi mengenai kebiasaan buang air besar (BAB), dan perilaku hidup bersih anak-anak desa tersebut. dari sseluruh peserta CLTS yang BAB disembarang tempat, mereka mengatakan alasan BAB sembarangan karena tidak tersedianya fasilitas MCK di rumah. Anak-anak desa yang tidak mempunyai fasilitas MCK membuang kotoranya ke Toru Kopi (TOKO). umumnya pengetahuan anak-anak mengenai jalur penularan penyakit melalui tinja sudah baik.




Jumat, 20 Mei 2011

HACCP (ANALYSIS BAHAYA TITIK KENDALI KRITIS)

Haloo teman,dah lama gk posting ne di bloG.dah 3 kali pindah tempat ne selama PBL kemarin,pertama ke puskesmas kecamatan pematang raya, trus nyambung lagi ke kantor kesehatan pelabuhan kelas I medan wilker polonia, nyambung lagi ke pabrik es balok dan limun di pematang siantar. penuh kesan dan kenangan selama PBL ne, nambah ilmu, nambah pengalaman, n nambah semua dech,dan berat badan pun ikutan nambah,gk bisa atur selera ni mo embat semua na.
dari sekian tempat PBL yang dijalanin kemarin, di KKP wilker polonia banyak pengetahuan - pengetahuan baru yang di peroleh. salah satu nya adalah HACCP. sebelumnya saya sudah mengetahui HACC sewaktu perkuliahan dikampus, ternyata pengetahuan itu belum lengkap dibanding dengan hasil temuan PBL kemaren.waktu PBL kemaren, kelommpok saya di ajak ke ACS aerofood (aerofood catering service) yaitu perusahaan catering pesawat milik garuda yang mensuplay makanan untuk pesawat international. pda saat  masih kurang utnuk proses pengelolaan makanan di tempat tersebut,hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat menjaga kulaitas produknya..melakukan kunjungan, terlihat para pekrja mnggunakan APD semua saat bekerja, tersedia control kualitas produk akhir, dan 6 prinsip sanitasi makanan untuk penjelasan lebih lanjut lihat konsep teks dibawah ini:

1.HACCP adalah Suatu pendekatan analisis dengan cara mengenal dan mengukur bahaya spesifik dan terfokus untuk mencegah pencemaran dalam pengawasan pengolahan makanan untuk menjamin keamanan makanan.
2.ANALYSIS adalah suatu usaha mengurai dan mempelajari secara rinci tentang berbagai risiko bahaya pada setiap pengolahan makanan, meliputi Bahan, cara / proses, tempat / wadah dan wakti.
3.BAHAYA adalah timbulnya gangguan  kesehatan, penyakit atau kerusakan makanan akibat 
- FISIK: suhu, kelembaban, waktu, cemaran fisik - KIMIA:jumlah, toksisitas - MIKROBA :jenis, sifat, pertumbuhan,virulensi, rekontaminasi, kros kontaminasi
4.RESIKO adalah perkiraan kemungkinan terjadinya bahaya secara fisik, kimia dan mikroba.
5.FOKUS ditujukan kepada jenis makanan dan tahapan proses yang merupakan titik kritis yang berpotensi bahaya, menilai bahaya, memperkirakan risiko bahaya dan menetapkan ukuran yang tepat dalam pengawasan, titik berat pada pencegahan dan pengendalian proses pada pengujianproduk akhir.
6.TARGET LIMIT adalah kriteria tertentu yang menyatakan bahwa batasnkritis telah dicapai sehingga proses pengolah makanan telah aman. Contoh susu 100 0C pada air mendidih dan makanan masak dengan adanya aroma wangi.
7.TITIK adalah setiap tahap kegiatan dalam rangkaian proses pengolahan makanan.
8.TITIK KRITIS adalah titik dimana kemungkinan akan terjadi pencemaran (fisik, kimia, dan mikroba), mikroba (ada dan hidup), dan mikroba tumbuh dan berkembang biak.
9.TITIK KENDALI KRITIS adalah titik kritis yang perlu dikendalikan untuk 1) untuk menghilangkan bahaya (CCP / TKK1), 2) mengurangi bahaya     (CCP/ TKK2).
10.BATAS KRITIS adalah nilai toleransi bahaya (fisik, kimia, biologis) yang masih aman atau dapat diterima tubuh.
SASARAN:
  1. MAKANAN  RAWAN TERCEMAR : Makanan yang mudah tercemar oleh makanan yang ሙዳህ teremar oleh (fisik, kimia, mikroba).
  2. PERISHABLE  FOOD : Makanan yang mudah rusak karena kadar protein tinggi dan kandungan air beras yang tingggi (Aw).
  3. HIGH RISK POTENTIAL FOOD : Makanan yang berportensi mmakanan yang berportensi risiko tinggi.    -secara alami tercemar - tercemar buatan / perlakuan manusia
  4. SPESIFIC FOOD Analysis untuk setiap produk makanan. 


FILOSOFI :
  1. Pengawasan secara systematis dan ilmiah
  2. Metoda yang hemat,efektif dan efisien.
  3. Penerpan oleh pengelola secara sukarela
  4. Bersifat kontiyu dan terpola
  5. Kerja tim yang terpadu dan kompak
  6. Berlaku setiap jenis produk (Individualitas)
  7. Terdokumentasi (historika) 


MANFAAT/KEUNTUNGAN: 
  1. Pendekatan sistematis untuk menjamin keamanan disetiap rantai makanan
  2. Nuansa dasar  ilmiah dalam cara pencegahan yg terbaik.
  3. Menitik beratkan  pada pencegahan bahaya dari pada pengujian produk akhir.
  4. Hemat waktu,biaya dan tenaga dalam mencegah PBM
  5. Membantu upaya pengawasan oleh pemerintah
  6. Pendekatan pengawasan fokus kepada bagian kritis.
  7. Mengurangi kehilangan produk karena rusak atau busuk.
  8. Memberikan jaminan kepercayaan masyarakat dalam bisnis makanan
  9. Fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan rancangan, kontruksi dan peralatan yang         digunakan.
  10. Membudayakan jaminan kualitas prima.
  11. Mentaati komitment global 


7 (TUJUH)  PRINSIP DAN LANGKAH
  1.  IDENTIFIKASI BAHAYA - DIAGRAM ALIR
  2. PENENTUAN  TKK (CCP) - KALKULASI BAHAYA PADA SETIAP   TAHAPAN/TITIK  PROSES MAKANAN
  3. KRITERIA BATAS KRITIS - ANGKA NILAI TOLERANSI BAHAYA
  4. PEMANTAUAN - FORMAT CHEK LIST
  5. TINDAKAN KOREKSI - UPAYA PERBAIKAN PROSES UNTUK MENGATASI   PENYIMPANGAN
  6. VERIFIKASI-MENCOCOKKAN APAKAH PROSES TELAH SESUAI DGN YANG SEHARI
  7. DOKUMENTASI-PENYIMPANAN DATA UNTUK DIPELAJARI DAN BAHAN  RUJUKAN
MANAJEMEN HACCP 
-       MEMBENTUK TIM
-       PELATIHAN/DISKUSI MENDALAM/
-       MENYUSUN DIAGRAM ALI
-       KONFIRMASI DIAGRAM ALIR DENGAN KENYATAN 
-       MENYIAPKAN DOKUMEN PEMANTAUAN
-       MENETAPKAN TKK/CCP
-       MENETAPKAN BATAS KRITIS
-       MEMANTAU PROSES PENGOLAHAN
-       MENCATAT SEMUA TEMUAN
-       MENETAPKAN KEGIATAN YG HARUS DIKOREKSI
-       MEMANTAU KEGIATAN KOREKSI
-       MEREVIEW SEMUA PROSES APAKAH TELAH SESUAI
-       MENYIMPAN  DATA 
-        MEMPELAJARI KEMBALI DATA UNTUK PERBAIKAN

Sabtu, 30 April 2011

Thermal scanner dan Body clean disinfection.


Aplikasi Thermal scanner dan Body clean disinfection.
              Alat thermal scanner digunakan untuk mengukur suhu badan setiap penumoang yang datang dari luar negeri, dimana alat resebut terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a.    kamera
b.    komputer sebagai alat aplikasi kamera
c.    layar monitor (yang dilihat oleh penumpang)
d.    alat digital pengukur suhu tubuh)
·         Cara penggunaan alat
Aktifkan digitaal dan tunggu sampai alat menunjukkan suhu tertinggi 41,50C dan erendah 32,30C. Kemudian hidupkan kamera dan arahkan ke digital dan hidupkan komputer. Setelah komputer hidup lalu pilih program untuk penggunaan thermal scanner, setelah itu arahkan kursor pada calibrite yang ada di layar monitor lalu sesuaikan suhu tertinggi dan terendah sesuai dengan alat digital kemudian kotakkan pada bagian dalam layar thermal scanner, lalu hidupkan monitor yang dapat dilihat oleh penumpang yang datang dari luar negeri. Sebagai catatan apabila suhu tubuh dari penumpang mengalami panas maka alarm pada digital akan menyala dan pada layar komputer terlihat warna merah pada bagian tubuh tetentu. Orang yang suhu tubuhnya melampaui suhu maksimum akan diperiksa kesehatannya dikantor kesehatan dan orang tersebut akan di data mengenai riwayat penyakit dan riwayat perjalananna sebelum berkunjung ke negara tujuannya. Selanjutnya, orang tersebut diberi surat keterangan untuk diperiksa lebuh lanjut dirumah sakit yang telah ditunjuk

KLINIK SANITASI

I.    PELAYANAN KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS
1.TUJUAN    
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan Klinik Sanitasi di  Puskesmas Banjarangkan II.
1.  SASARAN            :
Petugas Klinik Sanitasi dalam memberikan pelayanan Klinik Sanitasi.
2.  URAIAN UMUM  :
a.     Penerimaan Pasien dari loket pendaftaran / Ruang Pengobatan.
b.     Wawancara terhadap pasien  ( Identitas pribadi dan anggota keluarga, masalah yang sedang dihadapi / yang mau dikonsulkan, keadaan lingkungan dan rumah tempat tinggal ).
c.      Konseling / penyuluhan.
d.     Pencatatan dan pelaporan.
3.  LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN      :
a.                      Petugas menerima pasien dari loket pendaftaran / Ruang Pengobatan.
b.                      Petugas melakukan wawncara terhadap passien        meliputi :
                                          i.    Identitas pribadi dan anggota keluarga.
                                        ii.    Masalah yang sedang dihadapi / yang mau dikonsulkan.
                                       iii.    Keadaan lingkungan tempat tinggal ( Sarana Air Bersih, Jamban Keluarga, Tempat pembuangan / pengelolaan sampah, TTU, TPM, dll ).
                                       iv.    Keadaan rumah tempat tinggal ( lantai, dinding, atap, luas ruangan, pencahayaan, ventilasi )
c.      Petugas bersama pasien melakukan analisa masalah yang dihadapi pasien.
d.     Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang dihadapi pasien.
e.     Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan mendiskusikannya dengan pasien alternatif mana yang bisa dikerjakan pasien yang diputuskan sendiri oleh pasien.
f.       Petugas bersedia melakukan kunjungan rumah bila diperlukan pasien / masyarakat.
g.     Petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan klinik sanitasi yang telah dilakukannya.
h.     Petugas membuat laporan kegiatan sesuai dengan kebutuhan.



Rabu, 27 April 2011

Perangkap Telur Nyamuk (Mosquito Eggs Trap)

Metode ini ditemukan oleh Kelas anak-anak cerdas di SD Yong-An di Taipei, Taiwan. (Hsu Jia-Chang sang penemu, yang dibantu oleh gurunya).
Bahan yang diperlukan :
Add caption

Sebuah Botol plastik berukuran 2 liter
50 gram gula pasir
1 gram bubuk ragi
Termometer
Gelas ukur
Cutter
Kertas Hitam

Potong Botol seperti gambar diatas. Simpan bagian atasnya untuk langkah ke 4


Add caption

Campur 200ml air panas dengan 50 gram gula. Lalu dinginkan air gula menjadi 40 derajat.


Add caption   
Tuangkan air gula kedalam botol dan tambahkan bubuk ragi. Anda tidak perlu mencampurnya karena akan beraksi berangsur-angsur dengan gula untuk memproduksi CO2.

Masukkan bagian atas botol ke bagian bawahnya seperti terlihat pada gambar. Usahakan sekencang mungkin (tidak longgar), agar gas CO2 yang diproduksi hanya keluar melalui lubang tengah saja.
Add caption









Lapisi dengan kertas hitam untuk membuat bagian dalam botol menjadi gelap, sehingga disukai oleh nyamuk.











Sebaiknya tempatkan di tempat yang gelap dan tempatkan disudut ruangan.
Add caption










Setelah dua minggu anda bisa mempunyai segerombolan penuh nyamuk mati di dalam perangkap.
Ganti air gula dan ragi setiap 2 minggu sekali.












https://obengblimbing.wordpress.com/2010/03/28/mosquito-eggs-trap-perangkap-telur-nyamuk/