Minggu, 26 April 2015

Belajar Sanitasi hingga ke Negeri Belanda

Holland Writing Competition 2015
Penulis : Khairil Ardhi
Tema : Air

“Tuntutlah ilmu hingga ke negeri china”, begitu pepatah yang sering kita dengar. Namun hal itu tidak untuk ilmu sanitasi. Untuk sanitasi belanda memang juaranya. Betapa tidak, banyak teknologi sanitasi  mereka telah mendunia sehingga tidak heran jika negeri Van Oranje ini menjadi kiblat banyak insinyur lingkungan. Berbagai inovasi teknologi terus mereka kembangkan mulai wadden marker, room of the river, new delta plan hingga yang terbaru hidrochip.


Bukti nyata teknologi sanitasi Belanda dapat kita lihat dari masa ke masa. Pada masa penjajahan, kita bisa melihat bagaimana Simon Stevin kala itu merancang Batavia dengan teknologi kanal yang pada masanya dijuluki sebagai kota surga abadi. Lalu lihat pula begitu banyak irigasi, perusahaan air minum dan saluran pembuangan air limbah yang dibangun di kota-kotaIndonesia pada masa penjajahannya. Eksistensi negara kincir angim tidak berhenti sampai disitu, kini dimasa Indonesia telah jaya, kita dapat melihat berbagai kerja sama bilateral di bidang air, diantaranya adalah bagaimana LSM Belanda SIMAVI menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarkat (Community Led Total Sanitation) yang bekerja sama dengan LSM Indonesia telah memberikan akses sanitasi kepada 500.000 orang untuk mendukung pencapaian MDGs (Mileinium Development Goals) di Indonesia.
Gambar 1. Delta Works Flood Protection in Netherlands
Sebagai seorang sanitarian saya sangat mengagumi belanda, negeri bunga tulip ini begitu lihai merencanakan dan membangun fasilitas sanitasi dinegaranya. Kekaguman ini bermula semenjak duduk dibangku kuliah ketika melihat dosen yang berencana mengambil gelar Doktornya disalah satu universitas Belanda. Beliau dengan semangat menggebu bercerita sambil memotivasi dan  meyakinkan kami bahwa memang benar Belanda adalah negara dengan sanitasi terbaik di dunia.

Sanitasi tidak hanya tentang air namun ada lingkungan udara dan tanah yang tidak terpisahkan dari siklusnya. Namun Belanda sangat memahami bahwa air merupakan elemen terpenting dari sanitasi. Air sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Air juga kebutuhan vital bagi manusia diantaranya sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. Pengelolaan air juga tidak kalah pentingnya, air yang tidak di kelola dengan baik dapat menjadi sumber bencana seperti banjir dan air limbah yang menjadi sumber penyakit. Namun pengelolaan air dengan baik dapat menjadi sumber energi untuk kehidupan.

Secara geografis, Belanda merupakan negara berpermukaan rendah. Belanda juga sering disebut Nederland yang berarti negeri-negeri berdataran rendah. Permukaan tanahnya sangat rata sehingga hampir separuh dari daratannya berada kurang dari satu meter diatas permukaan laut. Dengan kondisi geografis seperti ni, Belanda sadar bahwa mereka berada di daerah rawan bencana.

Dalam sejarahnya, Belanda mengalami banjir pertama kali pada tahun 838, banjir All Saints pada tahun 1170, kemudian banjir St. Elizabeth pada tahun 1404 dan tahun 1421, banjir St. Felix pada tahun 1530, banjir semua santa pada tahun 1570, banjir natal pada tahun 1717, banjir zuiredence pada tahun 1916 dan banjir laut utara yang terjadi pada tahun 1953. Banjir yang terjadi pada tahun 1404 masuk kedalam sepuluh besar banjir terbesar yang pernah terjadi di dunia yang menenggelamkan 72 desa dan menelan korban hingga 10.000 jiwa.

Setelah dilanda banjir, Belanda berupaya menanggulanginya dengan membentuk Water Board pada tahun 1255. Water Board  atau dalam bahasa belanda dikenal sebagai Watercschappen atau Hoogheemraadschappen adalah badan pemerintah yang  bertanggung jawab mengenai banjir, kuantitas air, kualitas air dan pengelolaan air limbah. Dalam operasionalnya, Water Board  juga mengelola stasiun pompa, instalasi pengolahan air limbah, jalur air dan bangunan penahan banjir. Kini Water Board dengan teknologi dan inovasinya telah mampu mengelola air dengan baik.

Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah di Belanda

Awal mula pembangunan sanitasi di belanda terjadi ketika sistem penyediaan air bersih pertama dibangun pada tahun 1850. Saat itu angka kematian akibat water born disease sangat tinggi, namun seiring dilakukannya pembangunan fasilitas ini angka penyakit menurun ketika warga mendapat pasokan air bersih dengan kualitas yang baik. Memompa air dan mengalirkannya melalui media penyaringan pasir halus dilakukan Belanda untuk meningkatkan kualitas air bersihnya.

Sumber air di Belanda umumnya adalah air tanah dan air permukaan yang sebagian besar digunakan masyarakat yang berada di utara Belanda. Air permukaan yang mengandung kadar garam tinggi diolah dengan teknologi Kreegrug dan Drainzbuffer. Air hujan yang mengalami infiltrasi akan mengalir ke sungai dan waduk sehingga suplai air tetap terjaga. Menurut asosiasi pekerja air Belanda, kebocoran air dalam proses distribusi di bawah 6%, jauh dibawah negara-negara lain. Dengan ozonisasi, kini 99,9% penduduk belanda telah memliki akses air minum yang bebas klorin.

Belanda mulai mengelola air limbahnya pada tahun 1900. Pertumbuhan penduduk serta pembangunan pesat di belanda membuat kuantitas limbah semakin bertambah. Belanda terus melakukan  Inovasi pada  teknologi pengolahan air limbah. Pada tahun 2000, hampir 99% dari seluruh rumah tangga dan industri Belanda terhubung ke  sistem pengolahan air imbah terpadu.

Gambar 2. Salah satu instalasi pengolahan air limbah terpadu yang dikelola oleh Waterboard Vallei & Veluwe
Untuk menekan biaya dan mengatasi keterbatasan lahan yang tersedia, Belanda menggunakan Nereda yang merupakan teknologi baru. Nereda adalah pengolahan air limbah secara biologis yang memanfaatkan biomassa granular yang membentuk butiran lumpur sehingga limbah terkonsentrasi dengan baik. Proses ini membuat  pengolahan lebih cepat dan menghemat energi lebih dari 20%.

Air sebagai Sumber Energi Terbarukan

Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan kunci keberlanjutan di masa mendatang. Pengelolaan air bersih dan air limbah yang dilakukan secara terpadu selain menghasilkan  kualitas air yang baik  juga menghasilkan limbah yang berasal dari pengolahan seperti lumpur dan sampah. Limbah yang dihasilkan dapat diolah dengan teknologi tertentu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Belanda dengan teknologinya menghasilkan energi dan bahan baku yang lebih ramah lingkungan dari limbah tersebut. Teknologi belanda ini banyak diadopsi negara lain yang juga berupaya melakukan pembangunan berkelanjutan.

Banyak teknologi Belanda yang telah terbukti menjadi sumber energi terbarukan. Diantaranya adalah biogas dari hasil pengolahan limbah secara biologis, pupuk lumpur  yang diolah dengan Phospat recovery hingga litrik yang dihasilkan dari putaran kincir angin. Dengan keberhasilannya, Belanda dijuluki negara dengan teknologi air terbaik. Kini eksistensi belanda mengelola air dapat ditemukan di banyak negara dengan berbagai program kerja sama pemerintah dan perusahaan Belanda yang bergerak di bidang air.

Referensi Tulisan
  1. Kedutaan Besar Kerjaan Belanda Jakarta Indonesia. Kerjasama pembangunan air [online], http://indonesia-in.nlembassy.org/organization/bagian-dalam-kedutaan/kerjasama pembangunan%5B2%5D/air.html. Diakses pada 24 April 2015
  2. Ministry of Infrastructure and the Environment, 2011. Water Management in the Netherlands [pdf], https://www.rijkswaterstaat.nl/en/images/Water%20Management%20in%20the%20Netherlands_tcm224-303503.pdf. Diakses pada 24 April 2015
  3. Ministry of Infrastructure and the Environment, 2014. Water Innovations in the Netherlands [pdf],  http://.org. Diakses pada 24 April 2015
  4. Van nereda RHDHV, 2015. Nareda, the Natural Way of Treating Wastewater [online], http://www.royalhaskoningdhv.com/en-gb/projects/nereda-the-natural-way-of-treating-wastewater/106. Diakses pada 24 April 2015

Referensi Gambar
  1. Delta Works Flood Protection in Netherlands, http://www.7wonders.org/europe/netherlands/rotterdam/delta-works/. Diakses pada 27 April 2015
  2. Salah satu instalasi pengolahan air limbah terpadu yang dikelola oleh Waterboard Vallei & Veluwe http://www.dutchwatersector.com/news-events/news/7159-waterboard-vallei-veluwe-starts-construction-energy-and-nutrient-facility-at-wwtp-amersfoort-the-netherlands.html. Diakses pada 27 April 2015