- Pernahkah kita berpikir bahwa kita diciptakan oleh Sesuatu Yang Maha Hebat?
- Pernahkah kita berpikir kita diciptakan dari tanah?
- Pernahkah kita berpikir bahwa kita adalah mahkluk yang lemah?
- Pernahkan kita berpikir kita hidup dan punya roh?
- Pernahkah kita berpikir kita pasti akan mati?
- Lupakah kita bahwa kita diciptakan untuk menjadi penghuni bumi?
- Lupakah kita bahwa di banyak orang di sekeliling kita?
- Lupakah kita perbuatan kita nanti bakal dipertanggungjawabkan?
- Lupakah kita kalau kita punya Tuhan?
- Pernahkah kita bersyukur atas Sesuatu Yang Maha Hebat tersebut
- Pernahkan kita merasa kita diciptakan dari tanah (sesuatu yang rendah & diinjak-injak)?
- Pernahkah kita merasa kita adalah sesuatu yang lemah dibanding ciptaan-ciptaan Sang Pencipta yang lain, seperti : Gunung, Laut, dll?
- (Apakah kita mampu mengatasi ketika gunung sedang meletus atau Gelombang Laut yang marah atau tsunami)?
- Pernahkan kita merasa sebenarnya kita hidup karena ada yang menghidupkan dan ada roh yang sewaktu-waktu hilang dari raga kita?
- Pernahkah kita merasa jasad kita akan mati, tidak berguna, dan ditanam dalam tanah?
- Lupakah kita memang ditakdirkan untuk hidup di dunia yang fana’ (rusak) yang penuh dengan dosa?
- Lupakah bahwa akan seumur hidup berada di lingkungan manusia yang saling membutuhkan?
- Lupakah kita segala perbuatan yang baik atau buruk yang pernah kita lakukan pada akhirnya ada pertanggung jawabannya?
- Lupakah kita bahwa kita memang punya Dzat segala-segalanya yaitu Allah ‘Azza wa Jalla, yang setiap saat harus kita ingat?
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Senin, 30 Januari 2012
Pernahkah Terpikir atau Lupa??
Sikap Islam Terhadap Rokok
Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam membersihkan manusia
dari kesyirikan dan kehinaan kepada selain Allah dan memerintahkannya
untuk beribadah hanya kepada Allah semata dengan merendahkan diri dan
mencintai-Nya dan meminta serta memohon kepada-Nya dengan penuh harap
dan takut. Dia juga mensucikan manusia dari setiap kebusukan maksiat dan
perbuatan dosa, maka dia melarang manusia atas setiap perbuatan keji
dan buruk yang dapat merusak hati seorang hamba dan mematikan cahayanya
dan agar menghiasinya dengan akhlak mulia dan budi perkerti luhur serta
pergaulan yang baik untuk membentuk pribadi muslim yang sempurna. Maka
dari itu dia menghalalkan setiap sesuatu yang baik dan mengharamkan
setiap yang keji, baik makanan, minuman, pakaian, pernikahan dan
lainnya. Termasuk yang diharamkan karena dapat menghilangkan kesucian
adalah merokok.
Merokok diharamkan karena berbahaya bagi fisik dan
mendatangkan bau yang tidak sedap, sedangkan Islam adalah (agama) yang
baik, tidak memerintahkan kecuali yang baik. Seyogyanya bagi seorang
muslim untuk menjadi orang yang baik, karena sesuatu yang baik hanya
layak untuk orang yang baik, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Maha Baik tidak menerima kecuali yang baik.
Merokok hukumnya haram, begitu juga memperdagangkannya.
Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, yang artinya: “Tidak (boleh melakukan/menggunakan sesuatu yang) berbahaya atau membahayakan” (HR: Ahmad dalam Musnadnya, Malik dan Atturmuzi) ‘alaihi was salam) berfirman, yang artinya: “…dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk“ (QS: Al A’raf: 157)
Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, yang artinya: “Tidak (boleh melakukan/menggunakan sesuatu yang) berbahaya atau membahayakan” (HR: Ahmad dalam Musnadnya, Malik dan Atturmuzi) ‘alaihi was salam) berfirman, yang artinya: “…dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk“ (QS: Al A’raf: 157)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Jangan kalian bunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah maha penyayang terhadap diri kalian “ (QS: An-Nisa: 29) dan “Jangan kalian lemparkan diri kalian dalam kehancuran” (QS: Al-Baqarah: 195)
Dunia kedokteran telah membuktikan bahwa mengkonsumsi barang ini dapat membahayakan, jika membahayakan maka hukumnya haram. Dalil lainnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan..” (QS: An Nisa:5)
Kita dilarang menyerahkan harta kita kepada mereka yang tidak sempurna akalnya karena pemborosan yang mereka lakukan. Tidak diragukan lagi bahwa mengeluarkan harta untuk membeli rokok atau syisyah merupakan pemborosan dan merusak bagi dirinya, maka berdasarkan ayat ini hal tersebut dilarang. Sunnah Rasululloh Shalallahu ‘alaihi was salam juga menunjukkan pelarangan terhadap pengeluaran harta yang sia-sia, dan mengeluarkan harta untuk hal ini (rokok dan syisyah) termasuk menyia-nyiakan harta. Jika seseorang hendak mengeluarkan hartanya untuk pergi haji atau menginfakkannya pada jalan kebaikan, maka dia harus berusaha membersihkan hartanya untuk dia keluarkan untuk beribadah haji atau diinfakkan kepada jalan kebaikan, berdasarkan umumnya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata darinya“ (QS: Al Baqarah: 267)
Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak akan menerima kecuali yang baik “(Al Hadits) (Sumber Rujukan: عفواً ممنوع التدخين Maaf, dilarang MEROKOK oleh
Thalal bin Sa’ad Al ‘Utaibi [yang mengkutip Fatwa-Fatwa ulama mengenai
Pelarangan Merokok dan Memperdagangkannya], dengan perubahan yang
diperlukan)
J E N U H ! !
J : Jangan Berlebihan
Ada seorang wanita yang datang pada Aisyah. Aisyah memuji wanita itu
sebagai ahli ibadah yang luar biasa, karena saking tekunnya ia
menyediakan tongkat untuk berpegangan jika ia sudah tidak kuat berdiri
ketika sholat. Ketika hal itu disampaikan pada Nabi saw. Nabi bersabda : Jangan berlebihan, Allah itu tidak akan jenuh hingga engkau jenuh. Atur ritme dalam segala hal, agar tak usang.
E : Efektifkan Komunikasi
Logika apa yang paling bisa menjelaskan maraknya jejaring sosial (fb,twet,etc), ramainya
sms, dan larisnya free talk walaupun tengah malam. Intinya sederhana,
karena manusia diciptakan dengan kebutuhan untuk bercerita dan berbagi.
Curhat dong, cari teman bercerita.
N : Naik Ke Tantangan Berikutnya
Looking for new challenges. Ummat ini dilahirkan untuk menjadi ummat
terbaik, khairu ummah, ini sunatullah. Melanggarnya hanya akan
melahirkan kejenuhan. Kejenuhan bergerak, kejenuhan beramal, kejenuhan
berinisatif. Naiklah ke anak tangga berikutnya, agar kau bisa uji
kekuatanmu lebih jauh.
U : Undur Sejenak untuk Maju Lebih Jauh
Ijlis Bina’ Nu’min Sa-ah, begitu ujar sahabat Nabi. Berhentilah sejenak,
perbaharui iman, bersihkan sepatu yang sudah berdebu, asah kembali
pedang yang tumpul, ambil air wudhu cuci wajahmu hingga bisa menatap ke
depan lebih jauh lagi.
H : Hasbiyallah wa Ni’mal Wakill Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir
Sungguh kejenuhan itu adalah masalah hati. Dan Maha Penggenggam hati
hanyalah Allah semata. Qolbu itu artinya yang berbolak-balik, ketika ia
berbalik atau tertutup debu maka cahaya Allah akan terhalang, maka
lahirlah kejenuhan. Maka tengadahkan tanganmu padaNya, minta Ia jaga
hatimu agar tidak mati karena enggan dan malas.
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,
(Al Quran Al Karim Surah Al Qalam ayat 10 – 12) Naudzubillahi min dzalik
Langganan:
Postingan (Atom)