Sore kemarin, dalam perjalanan
pulang menuju rumah, saya sangat kesal. WhY? , saya kena macet 2 lampu merah
dan itu membuat saya sangat lama untuk sampai rumah. Dalam penantian traffic llight,tetesan
keringat mengalir deras (seperti pompa aerasi dalam ipal,ha,ha) dan bau badan
yang beraneka ragam membuat semua perasaan
campur aduk :) :)
. .
Sepintas saya perhatikan wajah2
penumpang lainnya yang sangat beraneka ragam, dan saya terpikir betapa
sederhanya kehidupan du Bumi ALLAH ini. Kita manusia menjalani aktivitas yang
sangat-sangat luar biasa padatnya hanya untuk bertahan hidup dan kita selalu
lupa akan kehidupan kekal di Hari akhir nanti.Subhanaalah,smoha kita selalu
dalam lindungan ALLAH SWT.
Sebagai orang lingkungan (ahli muda
maksudnya J,PD ABiez..)
saya harus bisa menganalisa masalah lingkungan yang ada disekitar saya setidaknya
saya bisa belajar kapanpun dan dimanapun..
Melihat asap hitam pekat (terjadi
karena pembakaran pada mesin yang tidak sempurna) dari kendaraan yang tepat
berada di depan angkutan kota (ANGKOT) yang saya naiki, saya terpikir mengenai
pemansan global yang permasalahnnya sangat komplit. Kenapa komplit?? Seluruh
dunia/Negara Indonesia tercinta ini sedang gencar-gencarnya dalam menjalani era
industrialisasi,dapat kita lihat dengan menjamurnya Industri atau pabrik
diseluruh wilayah Indonesia seperti pertambangan,
CPO (Crudth Palm Oil). Pertumbuhan Indsutrialisai memang terbukti meningkatkan
kesejahteraan rakyat untuk bidang ekonomi, hal tersebut dapat kita lihat dair
data-data tingkat pertumbuhan ekonomi yang sering dibahas hampir disetiap
stasiun tv swasta menjelang akhir tahun lalu. Namun, besarnya dampak positif
yang dirasakan tidak linear dengan dampak negative yang dirasakaN di Negeri ini.
Sumber air yang tercemar, kualitas udara yang buruk, komposisi tanah yang rusak
sudah menjadi hal biasa dengan perkembangan industri. Aspek pengeolaan
lingkungan hanya dilakukan setengah-setengah (apa adanya), sperti IPAL yang
tidak Efektirf, cerobong asap yang tidak memenuhi syarat, bioremediasi yang
tidak tepat, hanya menjadi symbol-simbol kekuatan dalam pengelolaan lingkungan
disekitar area industry.
Pemanasan Global (Global Warming), bukan
hal baru untuk masyarakat yang tinggal di Bumi ALLAH ini. Mulai masyarakat awam
sampai masyarakat modern sudah mengenal kata ini (Global Warming). Mengenal kata belum
tentu paham apa arti kata tersebut, he,he…
Singkat saja, pemanasan global
adalah peningkatan rata-rata suhu permukaan bumi seperti air, tanah, udara. Pada
dasarnya, pemansan Global dibutuhkan untuk kehidupan manusia untuk membuat suhu
yang sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan mahluk yang ada dibumi. Kejadian
ini telah member dampak negative bagi keidupan di bumi ALLAH ini, seperti
menyebabkan perubahan iklim dan
mengakibatkan kelangkaan pangan dan berkembangnya pola penyakit yang umumnya
terjadi di masyarakat, tingginya air permukaan karena es kutub yang mencair
memeberi resiko yang besar untuk warga yang
tinggal di daerah sekitar permukaan laut. Pemansan Global terjadi karena
peningkatan gas-gas rumah kaca seperti Co2,Co,Nox,Sox..
Pemerintah terlihat beitu sangat
serius dalam menangani pemansan global ini, dapat dilihat dengan adanyanstaf
khusus presiden yang menangani perubahan
iklim. Kita harus mengapresiasi usaha ini, meskipun belum da hasil konkret dari
usaha tersebut. Jadi Menurut saya, Slogan yang selalu kita lihat HENTIKAN
PEMANSAN WARMING sepertinya sudah bisa ganti dengan KURANGI PEMANASAN GLOBAL. Kenapa?
Berbagai usaha telah dilakukan, namun semua usaha tersebut tidak bisa
menghentikan pemanasan global.
HENTIKAN PEMANSAN GLOBAL
VS KURANGI PEMANASAN GLOBAL
STOP GLOBAL WARMING ATAU
MINIMIZE GLOBAL WARMING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar