Dalam rangka
menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988
tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian
Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah
Standar Nasional Indonesia SNI 06-6989.3-2004, Air dan air limbah – Bagian 3:
Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara
gravimetri. SNI ini diterapkan untuk pengujian parameter-parameter kualitas air
dan air limbah sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut.
Pengujian TSS |
Metode ini
merupakan hasil revisi dari butir 3.6 pada SNI 06-2413-1991, Metode pengujian
kualitas fisika air. SNI ini menggunakan referensi dari metode standar
internasional yaitu Standard Methods for the Examination of Water and Waste
Water. Metode ini digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat dalam
contoh uji air dan air limbah secara gravimetri. Metode ini tidak termasuk
penentuan bahan yang mengapung, padatan yang mudah menguap dan dekomposisi
garam mineral. Padatan tersuspensi total (TSS), adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2µm atau
lebih besar dari ukuran partikel koloid
Cara uji dan
Prinsip : Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang
telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai
berat konstan pada suhu 103°C sampai dengan 105°C. Kenaikan berat saringan
mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat
saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu
diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS,
dihitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total.
Bahan
a. Kertas saring (glass-fiber filter) dengan beberapa jenis:
a. Kertas saring (glass-fiber filter) dengan beberapa jenis:
1.
Whatman Grade 934 AH, dengan ukuran
pori (Particle Retention) 1,5 ìm ( Standar for TSS in water analysis).
2.
Gelman type A/E, dengan ukuran pori
(Particle Retention) 1,0 ìm ( Standar filter for TSS/TDS testing in sanitary
water analysis procedures).
3.
E-D Scientific Specialities grade
161 (VWR brand grade 161) dengan ukuran pori (Particle Retention)1 , 1 ìm (
Recommended for use in TSS/TDS testing in water and wastewater).
4.
Saringan dengan ukuran pori 0,45 ìm.
b. Air suling
Peralatan
a. desikator yang berisi silika gel;
b. oven, untuk pengoperasian pada suhu 103°C sampai dengan 105°C;
c. timbangan anal itik dengan ketelitian 0,1 mg;
d. pengaduk magnetik;
e. pipet volum;
f. gelas ukur;
g. cawan aluminium;
h. cawan porselen/cawan Gooch;
i. penjepit;
j. kaca arloji; dan
k. pompa vacum.
Persiapan contoh uji : Gunakan wadah gelas atau botol plastik polietilen atau yang setara.
Pengawetan contoh : Awetkan contoh uji pada suhu 4°C, untuk meminimalkan dekomposisi mikrobiologikal terhadap padatan. Contoh uji sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 jam.
Pengurangan gangguan
Peralatan
a. desikator yang berisi silika gel;
b. oven, untuk pengoperasian pada suhu 103°C sampai dengan 105°C;
c. timbangan anal itik dengan ketelitian 0,1 mg;
d. pengaduk magnetik;
e. pipet volum;
f. gelas ukur;
g. cawan aluminium;
h. cawan porselen/cawan Gooch;
i. penjepit;
j. kaca arloji; dan
k. pompa vacum.
Persiapan contoh uji : Gunakan wadah gelas atau botol plastik polietilen atau yang setara.
Pengawetan contoh : Awetkan contoh uji pada suhu 4°C, untuk meminimalkan dekomposisi mikrobiologikal terhadap padatan. Contoh uji sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 jam.
Pengurangan gangguan
a.
Pisahkan partikel besar yang mengapung.
b. Residu yang berlebihan dalam saringan dapat mengering membentuk kerak dan menjebak air, untuk itu batasi contoh uji agar tidak menghasilkan residu lebih dari 200 mg.
c. Untuk contoh uji yang mengandung padatan terlarut tinggi, bilas residu yang menempel dalam kertas saring untuk memastikan zat yang terlarut telah benar-benar dihilangkan.
d. Hindari melakukan penyaringan yang lebih lama, sebab untuk mencegah penyumbatan oleh zat koloidal yang terperangkap pada saringan.
Persiapan pengujian
Persiapan kertas saring atau cawan Gooch
1.
Letakkan kertas saring pada
peralatan filtrasi. Pasang vakum dan wadah pencuci dengan air suling berlebih
20 mL. Lanjutkan penyedotan untuk menghilangkan semua sisa air, matikan vakum,
dan hentikan pencucian.
2.
Pindahkan kertas saring dari
peralatan filtrasi ke wadah timbang aluminium. Jika digunakan cawan Gooch dapat
langsung dikeringkan..
3.
Keringkan dalam oven pada suhu 103°C
sampai dengan 105°C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator kemudian timbang.
4.
Ulangi langkah pada butir c) sampai
diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4%
terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.
Prosedur
a. Lakukan penyaringan dengan peralatan vakum. Basahi saringan dengan sedikit air suling.
b. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh contoh uji yang lebih homogen.
c. Pipet contoh uji dengan volume tertentu, pada waktu contoh diaduk dengan pengaduk magnetik
d. Cuci kertas saring atau saringan dengan 3 x 10 mL air suling, biarkan kering sempurna, dan lanjutkan penyaringan dengan vakum selama 3 menit agar diperoleh penyaringan sempurna. Contoh uji dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian tambahan.
e. Pindahkan kertas saring secara hati-hati dari peralatan penyaring dan pindahkan ke wadah timbang aluminium sebagai penyangga. Jika digunakan cawan Gooch pindahkan cawan dari rangkaian alatnya.
f. Keringkan dalam oven setidaknya selama 1 jam pada suhu 103°C sampai dengan 105°C, dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan timbang.
g. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.
CATATAN
a. Lakukan penyaringan dengan peralatan vakum. Basahi saringan dengan sedikit air suling.
b. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh contoh uji yang lebih homogen.
c. Pipet contoh uji dengan volume tertentu, pada waktu contoh diaduk dengan pengaduk magnetik
d. Cuci kertas saring atau saringan dengan 3 x 10 mL air suling, biarkan kering sempurna, dan lanjutkan penyaringan dengan vakum selama 3 menit agar diperoleh penyaringan sempurna. Contoh uji dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian tambahan.
e. Pindahkan kertas saring secara hati-hati dari peralatan penyaring dan pindahkan ke wadah timbang aluminium sebagai penyangga. Jika digunakan cawan Gooch pindahkan cawan dari rangkaian alatnya.
f. Keringkan dalam oven setidaknya selama 1 jam pada suhu 103°C sampai dengan 105°C, dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan timbang.
g. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.
CATATAN
1.
Jika filtrasi sempurna membutuhkan
waktu lebih dari 10 menit, perbesar diameter kertas saring atau kurangi volume
contoh uji.
2. Ukur volume contoh uji yang
menghasilkan berat kering residu 2,5 mg sampai dengan 200 mg. Jika volume yang
disaring tidak memenuhi hasil minimum, perbesar volume contoh uji sampai 1000
mL.
Perhitungan
Dengan
pengertian:
A adalah berat kertas saring+residu kering, mg
B adalah berat kertas saring, mg
A adalah berat kertas saring+residu kering, mg
B adalah berat kertas saring, mg
Jaminan mutu
a. Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.
b. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
c. Dikerjakan oleh analis yang kompeten.
d. Lakukan anal isis dalam jangka waktu yang tidak melampaui waktu simpan maksimum 24 jam
Pengendalian mutu
a. Lakukan analisis blanko untuk kontrol kontaminasi.
b. Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis. Perbedaan persen relatif (Relative Percent Different atau RPD) terhadap dua penentuan (replikasi) adalah di bawah 5%, dengan menggunakan persamaan berikut:
RPD = (X1 - X2) X 100 %
(X1 + X2) / 2,
dengan pengertian:
X1 adalah kandungan padatan tersuspensi pada penentuan pertama;
X2 adalah kandungan padatan tersuspensi pada penentuan ke dua. Bila nilai RPD lebih besar 5%, penentuan ini harus diulang
Rekomendasi
Cantumkan jenis atau ukuran saringan/pori kertas saring yang digunakan.
Pelaporan
Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut.
1. Parameter yang dianalisis.
2. Nama analis.
3. Tanggal analisis.
4. Nomor contoh uji.
5. Tanggal penerimaan contoh uji.
6. Perhitungan.
7. Hasil pengukuran duplo.
8. Kadar Padatan Tersuspensi dalam contoh uji.
Sumber :
1.
infeksisanitasi.blogspot.com
2.
http://kesling-indonesia.com/pustaka/petunjuk/65-cara-uji-padatan-tersuspensi-total-total-suspended-solid-tss-secara-gravimetri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar