Ardhi QHSE - Kerajaan
Arab Saudi telah mengumumkan jumlah korban meninggal akibat virus MERS sudah
mencapai 109 orang pada Sabtu, 3 Mei. Korban terakhir yang diidentifikasi
adalah seorang pria 25 tahun dan wanita 69 tahun. Sedangkan Pejabat badan kesehatan
Amerika Serikat juga mengumumkan virus MERS telah menjangkiti negaranya.
Seorang korban yang terinfeksi virus ini adalah petugas penyedia layanan
kesehatan yang melakukan perjalanan kerja ke Riyadh. MERS Cov (Midle East
Respiratory Syndrome Corona Virus) atau sindrom pernapasan timur tengah
merupakan coronavirus mirip SARS, atau sindrom pernapasan akut parah, yang
menewaskan ratusan orang, terutama di Tiongkok, tahun 2002 dan 2003.
Virus yang
lebih baru itu pertama kali dilaporkan tahun 2012 di Arab Saudi. Sejak itu,
sekitar 400 kasus telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sekitar
sepertiga dari kasus itu berujung fatal. Seseorang yang telah terjangkit
virus MERS-CoV memiliki gejala pernafasan yang serius disertai demam,
batuk. Pasien merasa sulit bernafas. Kebanyakan pasien mengalami radang
paru-paru. Bagi pasien yang sistem kekebalan tubuh rendah, penyakit akan membuat
kondisi fisik memburuk. Hingga saat ini belum tersedia obat untuk virus ini
namun upaya memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri sekunder
dengan harapan sistem kekebalan pasien dapat meningkat (Kompas, 2014)