“Dan barang
siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Ia akan mengadakan baginya jalan
keluar (dari kesulitan) dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga.” (QS.65: 2-3)
Sometimes Allah breaks your spirit to save your souls.Sometimes, Allah breaks our heart to make us whole.Sometimes, Allah allows pain so we can be stronger.Sometimes, Allah sends us failure so we can be humble.Sometimes, Allah allows illness so we can take care of ourselves better.Sometimes, Allah takes everything away from us so we can learn the value of everything Allah gave us until now.Make plans but understand that Allah plans better, because Allah is the best planner of all
Apakah
doamu sudah terjawab ?
Kenapa
Allah tunda mimpi itu ?
Mimpi
yang berganti, kenapa terjadi ?
Allah
ternyata punya rencana yang lebih indah dibanding yang saya inginkan. Allah
menuntun, ia tahu kapan harus menjawab doa hamba Nya. Manusia boleh berharap, berdoa seikhlas asa,
tapi Allah jualah yang mengatur jalannya.
Ini ngomongin
apa an sih ? sebenarnya ini hanyalah sedikit catatan refleksi, mengurai jejak
kehidupan yang sudah tentu ada pengaturnya, sesuai alur iradat (Kehendak)-Nya.
Well, saya ingin
berbagi mengenai proses sekolah saya, Tugas Belajar 2016 yang tidak mulus dan
tidak sulit juga tentunya saat saya tahu rencana Nya. 2015, saat saya sudah
realistis dengan situasi yang ada. Bagaimana tidak, kesempatan terbaik untuk
sekolah saat itu harus hilang dan buyar seketika saat saya coba mulai mengetik
angka-angka di portal harapan itu. “masa kerja kurang tujuh hari” begitu
notifikasi yang muncul, dahi menggercut, saat sistem bekerja tanpa kompromi.
Lima jam dari
ibukota provinsi, saat di Kota Industri ini tidak tersedia Perguruan Tinggi
Negeri dan Swasta yang sesuai dengan keilmuan saya, langkah saya untuk sekolah
lagi semakin lemah karena sudah mutlak tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ditambah
dengan kebijakan batasan umur 25 tahun dari Kemenpan RB otomatis mimpi itu
buyar.
Mencoba mengingat
beberapa bulan setelah mengabdi untuk Negeri ini, juga harus ikhlas saat
lanjutan pendidikan saya harus dibatalkan dan tidak ada kemungkinan untuk
dilanjutkan. “Prioritaskan Pekerjaan”, begitu ungkapan singkat atasan saya saat
itu. Btw, sebelumnya saya sudah kuliah delapan bulan sebelum bergabung di
Kementerian Kesehatan. Saat itu saya mengambil konsentrasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di salah satu PTS yang ada di Medan. Melihat kenyataan yang
ada, mari menutup mimpi itu secara perlahan. Keep Fighting Till The VERY END! And Leave The Rest To Allah, The Almighty
One…
Mutasi Agustus 2015
Dan akhirnya
saya menerima selembar kertas itu, 18 bulan sudah saya di wilayah kerja ini dan
saatnya untuk pindah ke kota lain. Mutasi kali ini mengejutkan tentunya,
bekerja di dukungan manajemen, duduk sepanjang hari mengeleola kepagawaian dan
aset lancar membuat basic kelimuan terabaikan. Mari menikmati proses yang ada,
belajar lagi dan belajar lagi. Alhamdulillah, dalam pekerjaan, dibimbing oleh kakak-kakak
yang ada, mau berbagi ilmunya dan diruangan ini saya menjadi bungsu dan satu
satunya pria single -_-
Sebelum Mutasi Agustus 2015 |
Awal tahun 2016,
mimpi itu menggoda lagi. Saya sangat sadar saat itu, melihat teman-teman yang
ingin sekolah lagi dengan masa kerja yang jauh lebih lama. “maksimal dua puluh
lima tahun untuk pendidikan Sarjana”, kebijakan itu muncul lagi dan jelas ini
kesempatan terakhir saya. Melihat teman yang lain sudah tidak memenuhi
persyaratan, saya mencoba meraih mimpi itu lagi dan Allahamdulillah pimpinan
menyetujui dan mempersilahkan saya untuk melengkapi berkas persyaratan.
Bekasi Juli, 2016. Tugas terakhir sebelum kuliah |
Eksekusi Mimpi Agustus 2016
Tentu ini masih awal perjuangan mimpi, ratusan ribu pendaftar dari seluruh Indonesia dengan tiga tahapan seleksi, bukan hal yang mudah, meraba kesempatan, bertarung dengan pesimistis dengan doa dan usaha terbaik kini mimpi itu sudah menjadi nyata. Allah jawab doa itu dengan cepat, jauh lebih baik dengan pengharapan yang ada. Sudah sebulan lebih tinggal di kota ini dengan rasa syukur yang berlimpah. Membangun kembali semangat dengan optimis dan mulai mempersiapkan mimpi lainnya.
Agusus 2016, PMB -PK Universitas Diponegoro |
Banyak hikmah yang saya peroleh dari rencana
Allah. Janganlah
mengira bahwa ujian tiada menyertai sebuah kesuksesan. Karena ada
kalanya kembali kita diuji dengan tantangan-tantangan yang sepertinya tak lelah
berdatangan. Hingga terkadang ia menuai air mata di tengah lelah raga dan penat
jiwa. Saat asa terjatuh karena sempitnya peluang yang ada. Di situlah
seharusnya kita semakin menyelami makna
seorang hamba. Janganlah bersedih, karena pada saat itulah Allah
tengah mengajarkan betapa kecil kita di atas segala kebesaran-Nya. Allah
tengah menyertai setiap derai air mata kita, mendengar pinta dan tersenyum
penuh rahmat jika kita berprasangka baik atas segala ketetapan-Nya. Karena sekali lagi, Allah lah sebaik-baik perencana
dibandingkan segala keinginan makhluk-Nya…
Tahukah hikmah lainnya? Allah menunda setahun
mimpi saya agar saya mengenal dan bekerja dengan orang-orang baik lainnya. Mempelajari
ilmu baru yang sudah pasti jauh dai zona nyaman saya. Belajar bekerja dalam
tekanan dan belajar menyikapi ketidak puasan orang lain. Allah tunda agar saya
kempamua financial saya cukup dulu, dan saat kuliah seperti ini dimana hak yang
kita terima hanya gaji, saya harus mampu survive dalam prosesnya. Allah tunda
juga jodoh saya, mungkin agar saya fokus untuk sekolah dulu dan berharap sang khaliq sedang mempersiapkan
diwaktu yang tepat.
Tulisan
ini terinspirasi dari tulisan mba Dewi Dur Aisyah yang saat ini sedang
menyelesaikan program Doktornya di University College London. Beberapa kutipan
dan tulisan saya kutip dari tulisan beliau yang sangat menginspirasi dan
emosional. Perjuangan beliau begitu menginspirasi dan kuat tanpa mengenal batas, dan saya belajar sudah selayaknya perjuangan seperti itu.
Semarang,
26 september 2016 Pukul 06.00 WIB Semoga berkah dan didho Allah di umur yang baru
Wageningen,
26 September (Allah yang akan menjawabnya)