Selasa, 26 Maret 2013

Metode Pengukuran Timbulan Sampah



Assalamualaikum wr wb . . . 
Pa kabar sobat bloger, semoga sehat selalu dan bersykur untuk nikmat Allah yang tiada batas.
Hari ini, cuaca minggu pagi dikota bengkalis cerah & panas mentari memanjakan kulit untuk seberkas kenyamanan. Minggu pagi ini, tetap masuk kerja, jaga Pos Kesehatan Pelabuhan di Dermaga Bandar Sri Laksmana, untuk mengisi waktu kosong, mending dimanfaatkan untuk nulis di weblog, maklum saja;belakangan ini sudah jarang posting blog.
Topik kita kali ini adalah metode pengukuran timbulan sampah. Bagaimana metode pengukuran timbulan sampah ? setelah membaca tulisan ini, sobat bloger dapat menghitung timbulan sampah dari rumah masing-masing, dapat juga menghitung satu RT atau kelurahan, atau satu kecamatan. Perhitugan sampah sangat penting dilakukan dalam tahap perencanaan pengelolaan sampah, hal ini diperlukan dalam hal perencanaan tempat pembuangan akhir (TPA), tempat pembuangan sementara (TPS), dan metode pengumpulan sampah yang akan dilakukan. 
TPA Open Dumping di Kota Medan:@rdhiphoto.2013

Perumahan pemulung disekitar lokasi TPA
Timbulan sampah yang dihasilkan dari sebuah kota dapat diperoleh dengan survey pengukuran atau analisa langsung dilapangan, yaitu :

  1. Mengukur langsung timbulan sampah dari sejumlah sampel, (rumah tangga/non rumah tangga) yang ditentukan secara random proporsional disumber selama 8 hari berturut-turut. (SNI 19-3964 dan SNI M 36-1991-03).
  2. Load account anaysis : mengukur jumlah berat (berat dan / atau volume) sampah yang masuk ke TPS, misalnya diangkut dengan gerobak , selama 8 hari berturut-turut. Jadi dengan melacak jumlah dan jenis penghasil sampah yang dilayani gerobak  yang mengumpulkan sampah berikut sehingga akan diperoleh timbulan  sampah per ekuivalensi  penduduk.
  3. Weigh-volume analysis : Bila tersedia jembatan timbang, maka jumlah sampah yang masuk kefasilitas penerima ke fasilitas penerima sampah akan diketahui dengan mudah dari waktu kewaktu. Jumlah sampah harian kemudian digabung dengan perkiraan area yang layanan, dimana data  penduduk dan sarana umum terlayani dapat dicari, maka akan diperoleh satuan timbulan sampah per ekuivalensi penduduk.
  4.  Material balance analysis merupakan analisa yang lebih mendasar , dengan menganalisa secara cermat aliran bahan masuk, aliran bahan yang hilang dalam sistem dan aliran bahan yang menjadi sampah dari sebuah sistem yang ditentukan batas-batasnya (system Boundary).